Workshop Pengemasan dan Digital Marketing Produk:  Pemberdayaan Masyarakat Menuju UMKM Hijau

Workshop Pengemasan dan Digital Marketing Produk: Pemberdayaan Masyarakat Menuju UMKM Hijau

Oleh: Tim PPK Ormawa HIMATIKA UNY 2025
29 September 2025

Tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Matematika (HIMATIKA) FMIPA UNY menyelenggarakan acara Workshop Pengemasan dan Digital Marketing Produk pada Senin, 29 September 2025 di Balai Kalurahan Playen. Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola produk ramah lingkungan sekaligus memperluas pasar melalui strategi digital, sebagai langkah nyata mendukung tumbuhnya UMKM hijau di Kalurahan Playen.

 

Acara dihadiri oleh berbagai pihak, di antaranya Bapak Akhid selaku Carik Kalurahan Playen, Ibu Wiwik selaku perwakilan Dinas Lingkungan Hidup, Ppara pamong Kalurahan Playen, Babinsa Kalurahan Playen, Ibu Aeni selaku perwakilan Kemahasiswaan FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Kehadiran para tamu undangan dan masyarakat dari tujuh padukuhan di Kalurahan Playen menandai dukungan nyata terhadap pemberdayaan UMKM lokal. Kegiatan dilanjutkan sambutan dari Ketua Tim PPK Ormawa, dosen pendamping, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup, serta Lurah Kalurahan Playen. Setelah itu, masyarakat mengisi pre-test untuk mengetahui sejauh mana pemahaman awal mereka mengenai topik pengemasan dan pemasaran produk.

 

Septiana Nabila Dwi Halisa, selaku Ketua Tim PPK Ormawa HIMATIKA, menyampaikan, “Workshop ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat masyarakat untuk berwirausaha dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Melalui pengemasan yang tepat dan strategi pemasaran digital, produk UMKM akan semakin menarik dan berkelanjutan.” Sementara itu, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup menegaskan pentingnya praktik pengemasan ramah lingkungan, khususnya pemanfaatan limbah rumah tangga seperti minyak jelantah, agar tidak mencemari lingkungan dan dapat diolah menjadi produk bernilai jual.

 

Sesi inti dimulai dengan materi mengenai pengemasan produk ramah lingkungan. Narasumber dari Rumah BUMN Gunungkidul menjelaskan bahwa kemasan tidak hanya berfungsi sebagai wadah, tetapi juga menjadi identitas dan media promosi produk. Peserta diperkenalkan dengan aturan dasar pengemasan sesuai ketentuan BPOM, termasuk pencantuman label, izin edar, dan masa kedaluwarsa. Lebih lanjut, dijelaskan pula strategi desain kemasan berdasarkan target pasar mulai dari sederhana hingga desain yang lebih unik dan eye-catching.

 

Pada sesi praktik, masyarakat diajak brainstorming kemasan produk lilin aromatik dan sabun berbahan dasar minyak jelantah dengan menggunakan material daur ulang. Praktik ini menekankan bahwa kemasan dapat meningkatkan nilai jual sekaligus menghadirkan citra ramah lingkungan, sehingga produk sederhana dapat tampil lebih menarik dan bernilai ekonomi tinggi.

 

Setelah membahas pengemasan, materi berlanjut ke digital marketing melalui WhatsApp Business. Peserta diajak memahami peran aplikasi ini sebagai sarana profesional untuk menjaga komunikasi dengan pelanggan, membangun kepercayaan, serta memperluas pasar. Narasumber memandu praktik pengaturan profil bisnis, pembuatan katalog produk, pengelolaan pesanan, penggunaan pesan otomatis, hingga fitur balas cepat. Selain itu, peserta juga diperkenalkan pada integrasi WhatsApp Business dengan Facebook dan Instagram, yang membuka peluang promosi lebih luas dengan biaya yang relatif terjangkau.

 

Suasana semakin interaktif ketika peserta memperoleh motivasi untuk menjadi pelaku UMKM. Dalam sesi ini, masyarakat diajak memahami pentingnya memulai usaha dan manfaat bergabung dengan Rumah BUMN, seperti akses pelatihan, pendampingan, hingga dukungan promosi melalui jejaring yang lebih luas.

 

Acara ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan, doa bersama, dan sesi dokumentasi yang penuh kebersamaan. Acara Workshop Pengemasan dan Digital Marketing Produk menjadi momentum penting untuk mewujudkan masyarakat Playen yang kreatif, mandiri, dan berdaya saing. Dengan kolaborasi antara masyarakat, perangkat desa, dan Tim PPK Ormawa HIMATIKA FMIPA UNY, kegiatan ini diharapkan dapat mendorong lahirnya UMKM hijau yang memberi kontribusi positif bagi perekonomian lokal sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.


Bagikan Artikel: